RUTINITASKU DI AMPANA_TOJO UNA-UNA

     

Fotoku
     Selamat sore kawan-kawan para pembaca dimanapun berada pada kesempatan yang baik ini semoga kita semua dalam keadaan yang sehat wal'afiat selalu. dan pada kesempatan sore ini lagi-lagi saya ingin menuliskan barangkali beberapa kalimat bahkan mungkin bisa jadi sebuah paragraph yang utuh. dan saya mohon agar teman-teman sudilah kiranya membaca barang beberapa deret kata saja. matahari sudah hampir tenggelam di Kota Ampana tepatnya Kelurahan Dondo Barat Tojo Una-Una saya tidak menyaksikannya karena waktu saya saat ini begitu tidak memungkinkan walau hanya sekedar menyaksikan matahari tenggelam sore ini. dan saya merasa senang dan bahagia sekali saat ini saya begitu terfasilitasi oleh yang punya rumah dalam hal ini Bapak Pimpinan saya di Kantor tempat saya bekerja Bapak Andi Muh. Fikri, S.Ip. sekedar sharring saja bahwa saat ini saya sebenarnya ingin pulang ( come back ) ke kampung Mire sana. berhubung kedatanganku di Kota Ampana tadi pagi boleh dibilang sedikit terburu-buru. ada beberapa bekal yang lupa ku bawa serta padahal saya akan membutuhkannya nanti jika sudah berada dikota seperti saat-saat ini saya agak bingung karena rokok yang biasa kuhisap kini tinggal dua batang barangkali. 

     Oh iya, hari ini berita duka datang dari group WA 32 fAmilY. yang baru beberapa menit yang lalu masuk di ponsel android milik saya. adalah Mukhsin B. Karau imam tua Desa Mire kini telah berpulang ke rahmatullah. saya turut berduka cita semoga amal ibadahnya diterima di sisi Allah SWT. dan keluarga yang ditinggal diberikan ketabahan, dan kekuatan dalam menerima ujian. cobaan dari Allah SWT. saya tidak bisa hadir dirumah duka karena saat ini saya sedang berada jauh dari rumah duka. keberangkatanku dari Mire tadi pagi sama sekali tak ada tanda-tanda barangkali akan ada keluarga yang akan meninggal. perjalananku tadi pagi buta biasa-biasa saja dan selama mengendarai kendaraan kesayanganku tak ada kendala yang berarti yang kutemui sepanjang perjalanan. lanjut, entah saat saya menulis ini jam menunjukkan pukul lima sore, saya tak terlalu memperhatikannya. karena saya asyik menikmati lancarnya menulis dengan ditemani jaringan wifi gratis seperti saat ini.

    Siang tadi saya berangkat dengan si Pakades menuju ke kantor PMD yang berada agak jauh dari rumah tempat persinggahanku di Dondo. sampai di kantor PMD, banyak orang disana lalu lalang mengurusi segala persyaratan agar dana yang sedang di urus segera cair tepat pada waktunya. saya yang tak tahu apa-apa tentang apa yang mereka kerjakan, hanya berdiri melongo memperhatikan mereka yang berkepentingan mondar-mandir dan tidak memperdulikan akan kehadiran saya dan pakadesku disekitar mereka saat itu. cuaca hari ini tak begitu panas buktinya saja sepatu basah yang kukenakan dari kampung tadi, tak sepenuhnya kering.nanti setelah agak lama saya menjemurnya didepan rumah pakadesku barulah sepatunya kering juga ( kering yang agak dipaksakan ). datang ke Ampana tentunya juga dengan sebuah harapan agar Dana Desa segera cair dalam beberapa hari ini. beralihnya peraturan ke Non Tunai seperti yang sedang di urusi saat ini sungguh sangat merepotkan saya. repotnya bukan mengurusi data tapi saya yang repot kesana kemari. namun, harapan yang besar itulah yang membuat saya terus bertahan seperti saat ini.

    Tak kuasa aku menolak manakala baru saja beberapa detik yang lalu si ibukades menyuruhku membuat kopi pahit buat dinikmati sore ini. dalam hatiku inilah yang namanya rejeki nomplok takkan kemana. langsung saya gass menuju dapur dan langsung mencari gelas untuk segera membuat segelas kopi yang dimaksud. orang dalam rumah si pakadesku ini ramah-ramah membuat saya merasa kerasan dan betah berlama-lama disini. sebenarnya sore ini saya sudah mau pulang tapi pakades berpendapat bahwa lebih baik besok saja karena hari sudah sangat sore dan sebentar lagi malam akan segera datang. dan bertepatan juga saat ini saya sedang menunggu sampai hasil downloadku rampung juga. segala video yang ku download nantinya akan kubawa pulang sebagai oleh-oleh untukku sendiri. berhubung jaringan di Desa Mire belum juga stabil hingga saat ini. TELKOMSEL-BAKTI yang dibangun Pemerintah belum berjalan dengan semestinya jaringan yang kadang hidup kadang mati itu tak ayal membuatku jengkel bahkan mungkin bukan aku saja. tapi, keluar dari konteks itu, saya merasa sangat bersyukur dan tentu saja sangat berterima kasih kepada Pemerintah yang telah memperhatikan kami masyarakat daerah terpencil ini.

    Saya meninggalkan anak-anak di kampung Mire dan semuanya kulakukan karena memang sudah menjadi kewajibanku untuk menafkahi anak-anakku karena kedatanganku ke Ampana adalah untuk mengurus dana bersama dengan pimpinan saya yang terus survive walau dalam keadaan yang kurang sehat. kasihan pimpinan saya ini beliau sedang kurang sehat ini masih saja terus berjuang bagaimanapun caranya agar uang segera dapat dicairkan. kutinggalkan mamah, istri, dan dua buah hatiku yang masih kecil-kecil di kampung Mire. dan semoga malam ini mereka dapat beristirahat malam dan saya do'akan semoga anakku yang paling kecil si Zoya tak rewel malam ini. karena kalau dia rewel maka istriku yang tukang tidur itu akan sangat kewalahan dibuatnya. ini semua juga demi kuliahku yang tak kunjung selesai-selesai dan juga demi uang jajan, dan susu formula anakku yang sudah semakin berkurang dan nyaris habis. karena banyaknya pikiran-pikiran yang menggelayut dalam kepala membuat aku terkadang bahkan sering tak fokus mengerjakan segala sesuatunya.

     Akhirnya mungkin sampai disini dulu celotehanku sore ini semoga ada juga yang baca. oh iya bagi teman-teman silahkan kunjungi YouTube saya yang beralamatkan di http://youtube.com/c/upikrfc disana teman-teman akan lebih tahu lagi tentang saya dan segala aktivitas saya dan jangan lupa commentnya buat YouTube saya dan juga buat tulisan singkat saya ini. terakhir saya ucapkan sampai jumpa pada postingan artikel selanjutnya. Wassalam ..


Komentar

Postingan Populer