catatan ramadan 2023

Berangkat sore tadi dari kediamanku tujuan yaitu menuju ke Desa Marowo untuk mengecek apakah benar gaji sebagai sekretariat pps sudah masuk atau belum. Keberangkatanku pun bukan tanpa alasan yang jelas melainkan atas suruhan istriku. Bagaimana tidak melakukan pengecekan, puasa ramadhan tinggal menghitung hari saja. Maka akan bertambah pusing kepala kalau sama sekali tak ada dana sementara untuk dipakai dalam bulan puasa tahun ini. Tidak wajib namun yang namanya uang jaman sekarang ini mau sekecil apapun nominalnya pasti semua orang butuh apalagi tak lama lagi bulan puasa itu datang. Tamu yang spesial ini harus benar-benar disambut dengan segala suka cita. Keberangkatanku sore hari tadi, ketika matahari hampir tenggelam di ufuk barat desa sana. Dan keberangkatanku harus dengan beberapa trik kecil untuk sikecil buah hati keduaku. Karena dia akan merengek minta ikut juga bersamaku. Sebagai seorang ayah yang cukup berpengalaman tentu saja hal yang mudah bagiku untuk membuat skenario-skenario sederhana guna mengelabuinya agar tak sempat melihat kepergianku kali ini. Dan alhasil, saya pun berangkatlah saat itu juga. 
Perjalananku sore itu pun dimulai dengan keluarnya aku bersama kendaraan bermotorku melewati kantor desa. Perjalanan yang cukup menimbulkan konsentrasi dalam melihat jalanan. Maklumlah saat-saat itu, burung-burung kecil sudah mulai banyak berterbangan diudara sore. Dan kebetulan saya tidak memakai helm hanya menggunakan topi biasa warna hitam bertuliskan converse yang tak tahu milik siapa. Namun karena kulihat tidak sedang digunakan oleh siapa-siapa daripada hanya teronggok begitu saja tanpa arti lebih baik kugunakan saja. Lanjut cerita semakin kesini, hari sudah semakin sore dan saya baru mau tiba di desa bonebae satu. Akhirnya saya mencoba agak memacu motor yang sedang ku kendarai. Tapi sayang, dua buah mobil boks menghambat laju kendaraanku saat itu. Terpaksa saya melambatkannya lagi dan memutuskan untuk berjalan pelan saja dibelakang mobil boks tersebut. Beberapa kali karena saking lambatnya laju motorku, beberapa kendaraan bermotor lainnya kini juga telah mendahuluiku. Tapi hal tersebut sama sekali tidak mempengaruhiku. Sementara udara semakin diselimuti gelap. Tanpa dikomando, langsung kuhidupkan lampu penerangan motorku.
Akhirnya, tibalah saya di pertigaan jalan yang langsung menuju ke tempat tujuanku. Tidak terlalu lama karena jalan yang dilalui sudah beraspal licin mudah bagiku untuk menambah kecepatan. Memasuki depan pertamina Cempa, kemudian tiba di desa Cempa sambil mataku melirik kekanan dan kekiri karena setahuku, di desa ini juga sudah tersedia tempat penarikan uang. Tepat dusebelah kanan jalan kulihat ternyata tempat yang di maksud sedang buka langsung karena kulihat aman, tanpa menyalakan lampu sein lagi motor langsung kuarahkan ke depan tempat tersebut. Setelah memarkir kendaraan, langsung saya berjalan kedepan pintu dan setelah memberi salam saya pun disambut seseorang yang mungkin penghuni tempat ini. Tanpa banyak basa basi langsung saya bertanya apakah boleh saya tarik uang disini dan dijawabnya boleh langsung saja kuambil kartu bank yang ada dalam saku jaket warna biru yang kukenakan saat itu. Maka transaksi pun dimulai. Mula-mula saya mengecek saldo terlebih dahulu. Tidak terlalu makan waktu lama, transaksi pun selesai.
Hari sudah mulai gelap setelah saya mengamankan kembali apa-apa yang baru saja saya keluarkan dari kantong jaket guna keperluan transaksi, saya langsung kembali menuju motorku dan untuk selanjutnya meninggalkan tempat itu. Dalam perjalanan pulang, tidak banyak hambatan yang dialami baik motor yang dikendarai maupun saya sendiri sampai akhirnya saya pun tiba kembali dengan selamat berkumpul bersama orang-orang dalam lingkaranku. Tiba dirumah sudah ba'da isya. Sikecil saat itu tidak menyadari kehadiranku kembali dia sibuk berlarian kesana kemari bersenda gurau bersama neneknya. Istriku saat itu langsung datang menyambut kedatanganku sungguh sebuah pemandangan yang biasa saja namun artinya tak terlalu penting bagi saya. Dia langsung menanyakan apakah berhasil dan saya mengatakan saldo nol dan istri saya pun kaget. Walau memang saya hanya bercanda saja. Hanya sebuah senda gurau tak bermakna memecah kebuntuan suasana. Sampai disini dulu rangkuman keberangkatanku hari ini semoga ada sedikit manfaat yang bisa di ambil dari tulisan singkat saya hari ini. Akhir kata saya mohon maaf atas kesalahan kata yang mungkin telah terlanjur digores dalam tulisan ini. Ok, sampai jumpa lagi dilain kesempatan yang berbeda … Wassalam …

Komentar

Postingan Populer