Mamahku.. tabahlah menjalani inilah ujian kita

 Malam ini mungkin akan menjadi malam yang sangat panjang dari malam malam yang pernah kulewati sebelumnya. Pasalnya, keadaanku bersama dengan orang orang dalam lingkaran kehidupanku bisa dikatakan sedang tidak baik baik saja. Yah, sudah mau hampir seminggu sudah aku bersama keluarga besarku menghuni Ruangan Rumah Sakit Umum Daerah Ampana. Yang saat ini sedang merasakan sakit yang boleh dikategorikan parah adalah ibunda kami seorang yang kondisinya saat tulisan ini ku tulis masih terbaring lemah dan lemas dibatas tempat tidur perawatan 4 rumah sakit. 😭😭😭 sedih sangat rasanya melihat kondisi kesehatan Beliau semakin lemah dari waktu ke waktu. Dan yang saat ini tak pernah lepas dari lafadz lidah dan bisikan hati hanyalah Do'a semoga penyakit atau sakit yang kini melanda segera bisa pergi secepatnya.


Saat ini satu satunya orang tua yaitu mama, ibu kandungku yang melahirkanku bersama satu orang adikku yang dilahirkannya dari dalam rahimnya dengan bertaruh nyawa, kini saat ini tergolek tak berdaya diatas ranjamg rumah sakit perawatan. Hujan turun dengan sangat deras saat jam sudah akan menunjukkan larut malam. Aku beranjak dari sisi mama ku lalu keluar mencari. tempat yang agak aman untuk membuat sedikit catatan kecil lewat hp android kesayanganku. Saya keluar dulu sebentar bukan karena tidak ada yang menjaganya sementara tapi memang sudah ada adikku yang gantian menunggui beliau bersama suami adikku dan kug ada mertua perempuan suami adikku. Sungguh tidak pernah terlintas sedikitpun bahwa hal ini akan berlaku menimpa keluarga besar kami. Walau memang tidak bisa di pungkiri bahwa memang akhir akhir ini terlalu banyak orang yang sakit. (THURSDAY,160524) adalah tepatnya tanggal kalender Masehi hari ini. Kembali aku dan keluarga akan menghabisi sisa sisa waktu disini sampai hari kesembuhan Beliau ibunda tercinta yang dalam periode menunggu sampai kapan itu haruslah dijalani. Tidak ada hal yang paling manis yang ingin kudengar adalah seruan sang ibu bahwa beliau lapar dan ingin makan. Harapan ku dan juga keluarga saat ini hanyalah satu saja yaitu sembuh dan kembali dari tempat pesakitan ini. 


Istri dan kedua anakku untuk malam ini tidak ikut serta bersamaku akibat hujan yang turun sedari tadi mengguyur apa saja yang ada dibawahnya. Maklum saya hanya memiliki sebuah motor dan jika dipaksakan membonceng yang terjadi malah oleng lalu terjatuh maka kalau itu terjadi akan bertambah lagi yang sakit. Jadi kuurungkan niat untuk membawa mereka bertiga datang malam ini walaupun ibunda sebenarnya ingin mereka juga ada di rumah sakit malam ini. Lama lama ditempat ini akan menguras sumberdaya tapi semuanya tak perlu dihiraukan asalkan si ibunda segera sembuh sembuh dan sembuh kembali dalam nama Allah Azza Wa Jalla... 


Bolak balik kampung ke Ibukota kabupaten beberapa hari ini,mana dalam kondisi badan sedang dalam keadaan yang tidak fit alias tidak sehat, membuat sangat tak nyaman. Mataku menjadi sangat merah, suhu badan jadi sangat panas, bahkan hampir menggigil. Mengantar istri mengambil segala keperluan dirumah sakit membuatku harus siap sedia menjadi OJOL driver dadakan makanya aku dituntut untuk sedia setiap saat. Hari itu, disaat saya dan istri tiba dari perjalan Ampana Mire, di Mire desaku hanya dia yang kini jadi ujung tombakku. Karena jujur saja saat itu aku pun hampir tumbang  akibat sakit yang kini menyerangku. Saat itu aku sudah seperti tidak sanggup lagi menunggangi sikuda besi. Rasanya seluruh tulang dalam dagingku yang sedikit ini retak. Dan berdiri pun hanya dipaksakan.😰😰😰


Oke, para pembaca yang baik hatinya, mungkin tulisan curhat kali ini saya akhiri dulu sampai disini, jika ada waktu maka akan dirilis lagi bahagian yang kedua. Tentu yang akan ditulis mengikuti alur kisah yang akan berlaku di keseharian selanjutnya... sampai disini, jika ada pertanyaan silahkan berkomentar ya ....

Komentar

Postingan Populer