Perjalananku ....

Minggu, 14 Febr 2021sore hari_ Slamat siang teman-teman berjumpa lagi dengan saya pada postingan kali ini sesuai dengan judul yang dapat dilihat diatas maka kali ini saya akan menceritakan secara detail tentang perjalananku kemarin sampai pada hari ini. Tidak ada maksud dari postingan tulisanku kali ini yah, sekedar berbagi saja saya akan segera mulai saja barangkali ...  tiba dengan selamat di Ampana sekitar empat menit an yang lalu. Dan saya bersama istri basah kuyup karena sepanjang perjalanan kami diguyur hujan yang cukup deras. Keberangkatan kami sore ini boleh dibilang sangat mendadak tanpa rencana yang matang. Dari kampung pun suasana sudah sangat tidak bersahabat. Mendung hitam tebal menyelimuti langit Desaku disore hari gerimis turun perlahan membasahi tanah yang sudah agak mengering akibat diguyur hujan semalam yang turun cukup deras. Malam ini saya sedang di Ampana dan keadaan jalan disekitar tempatku duduk-duduk saat ini. 
Hp ku tidak punya quota untuk mengakses youtube dan saya sangat bosan.● sampai pada tanda lingkaran hitam itu, saat ini sudah jam sembilan pagi di Ampana sekitar beberapa jam yang lalu pagi yang indah itu berlalu. Dan pada detik ini lagi-lagi saya harus menanggung betapa membosankan hidup tanpa akses internet. Hp yang biasa kupakai hospotnya sedang dibawa istriku dan dengan sangat terpaksa aku harus menulis secara offline di WPS Office android. Sudah semalam aku di Ampana dan kemungkinan akan menginap lagi semalam karena harus mengantar istriku USG ke dokter kandungan ( saat ini di apotik Darkuthni Ampana ). Bukan apa-apa, saya harus memperhatikan perkembangan sijabang bayi dalam kandungan istriku dan apapun akan kulakukan demi penerusku ini. Saya berdo'a semoga keadaannya baik-baik saja dalam dunia pertamanya yaitu kandungan istriku. Anakku adalah gambaran diriku dan istriku jadi harus dijaga baik-baik. Benih yang ada dalam kandungan istriku adalah anugrah Tuhan yang terbesar saat ini. Memang tak dapat dipungkiri bahwa kehadirannya ditengah-tengah pandemi yang masih terus mewabah seperti saat-saat ini, justru sangat mengkhawatirkanku. Semoga kami semua terhindar dari bencana ini amin. Semester empat sekolah PT. STAI Poso saat ini dan masih beberapa semester lagi yang akan dijalani kedepannya dalam keadaan yang sulit dari berbagai sisi. Tiap Sabtu sore diadakan perkumpulan mahasiswa dipusatkan disebuah tempat tapi tetap memperhatikan etika berkumpul seperti yang sudah dianjurkan Pemerintah Pusat diantaranya memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, dan sebagainya. Kadang pertemuan yang dilakukan menunggu informasi dari Pengelola kami, jadi tidak mutlak setiap hari Sabtu sore. Biasanya hari Jum'at pagi, Senin sore atau kapan saja dirasa siap melaksanakan pertemuan mahasiswa dan dosen. Pertemuan yang dilakukan tidaklah free alias gratis melainkan harus membawa insentif kalau dosennya berasal dari ibukota profinsi yah harus siap dengan uang Tujuh puluh lima ribu rupiah sementara kalau dosen dari Kabubupaten Poso harus ready Limapuluh ribu rupiah inipun sudah agak meringankan kalau dulu waktu pengelola yang satunya akan lain lagi uang pertemuan yang harus di persiapkan. Kedepan akan banyak tantangan dalam menjalani hari-hari. sebagai seorang bapak dari anak-anakku sekaligus sebagai seorang suami dari istriku saya dituntut untuk bisa memberikan jalan yang baik untuk mereka, saya dituntut untuk bisa memberikan mereka arahan-arahan serta memberikan keluarga kecilku bimbingan agar meraih apa yang namanya kebahagiaan sejati hidup didunia yang fana ini. Memang agak sedikit berlebihan barangkali. Oh iya, dihari Senin ini tidak banyak yang bisa dulakukan sebenarnya hari ini saya akan berkantor bersama teman-teman sepekerjaanku. Namun tidak bisa kalau kondisinya seperti saya yang saat ini berada di Ampana. Entah apa lagi yang akan mereka katakan perihal ketidakhadiranku hari Senin ini. Saya tidak mandi sampai dengan puk 09.59 saat ini hampir jam sepuluh sebentar lagi pasti akan segera siang. Dan sementara ini istriku sedang berurusan dan kenapa bukan aku, masalahnya dia yang punya nama disana ( lagi-lagi tak bijak kalau kuutarakan disini kami sedang berurusan apa ). Yang pasti yang sedang kami urus di Ampana adalah sesuatu yang cukup penting untuk kelangsungan kehidupan kami.

Komentar

Postingan Populer