kabar haru dalam kehidupan
Asalamu alaikum sahabat bloger dimnapun berada ..
Dan pada artikel ini saya juga mengucapkan selamat siang
karena selalu saja ketika menulis blog disiang bolong teman-teman
seperjuanganku tentu sudah sangat tahu apa alasannya. Tentu sja ketidak adaan jaringan
wifi membuat saya menulis nanti di Telkom Ampana seperti tulisan yang teman
teman lihat atau sedang baca saat ini. Waktu terus saja berjalan roda kehidupan
terus berputar seakan tak ada satupun yang dapat menghentikannya. Perkembangan
zaman menggilas siapa saja yang terlambat mendapatkan update berita dunia
terbaru seiring dengan itu, manusia seakan akan lupa dengan segala-galanya
bahkan mungkin lupa untuk apa ia terlahir kedunia ini. Setiap menit, setiap
detik, bahkan setiap hela nafas yang berhembus ada saja yang bisa didengar dan
dirasakan.
Dunia saat ini memang sulit digambarkan dengan untaian kata-kata
saja karena sedemikian majunya teknologi yang berkembang sangat pesat. Imbas
dari perkembangan dunia itulah yang membuat kenampakanatau realiata alam disekitar jadi sulit untuk dikendalikan.
Telah terjadi pergeseran nilai yang sangat memprihatinkan. Banyak sekali
perubahan yang terjadi dewasa ini. Kalau dulu, anak sangat berbakti dan dengar
dengaran terhadap nasehat orang tua, saat ini seakan sulit diterima akal sehat
banyak anak yang tidak peduli lagi dengan nasehat nasehat yang diberikan.
Mereka yang berilmu memberikan petuah petuah yang baik hanya dianggap sebagai
orang yang suka mengatur, para pemimpin bukannya menjadi contoh yang baik buat rakyatnya.Dan
masih banyak contoh yang lainnya yang membuat kita geleng geleng kepala.
Padahal kita sendiri terlibat dalam pergumulan dunia yang semakin hari semakin
memprihatinkan ini. Saya pribadi menduga, inikah ambang kiamat itu ?.. ahh kenapa kita harus membahas yang macam-macam disini saya akan membagikan tentang pengalaman saya belum lama ini. dan yang tidak berkenaan untuk membuka dan membaca, tidak ada paksaan. karena sesungguhnya tujuan saya membuat blog ini adalah sarana saya dalam menyalurkan apa saja yang ada dalam benak ini. yang protes silahkan saja. karena salah satu tujuan saya dalam blog ini adalah untuk menampung semua protes protes baik positif maupun negatif. sepanjang saya tidak mengganggu orang lain saya akan terus melakukan apa saja yang dirasa perlu untuk dilakukan.
Azan maghrib sementara dikumandangkan saya sudah siap
dengan jaket dibadan dipadukan dengan celana panjang olahraga . kemanakah
tujuanku magrib magrib begini ? aplikasi PMP sudah mau ditutup jam 12 malam.
Sementara proses pengisiannya mengalami kendala masih ada kusioner pengawas
sekolah yang belum selesai. Entah apa yang membuat tab kusioner pengawas pada
PMP 2018 terbaru ini tidak dapat dibuka beberapa kali muncul peringatan bahwa
saya harus mengisi semua terlebih dahulu isian-isian untuk kepsek,PTK, Peserta
didik, dan komite. Salah satu saja yang pengisiannya tidak rampung, maka tab
kusioner pengawas sekolah tidak akan bisa dibuka. Karena pusing dari tadi
mengoprek dan sama sekali tak membuahkan hasil yang signifikan, jalan paling
akhir yang ditempuh adalah, berhubungan langsung dengan ketua tim pengisian PMP
2018 yang ada jauh di Ibukota Kabupaten Tojo Una-Una sana. Kebetulan pada
maghrib itu ada juga teman guru yang punya kegelisahan yang hamper sama dengan
saya dia berinisiatif memberikan tumpangan pada saya untuk berangkat ke Ampana
saat itu. Dia mengatakan ada baiknya kalau naik mobil saja karena terasa lebih
aman jika dibandingkan naik motor. Singkat cerita berangkatlah kami pada magrib
itu sudah menjelang gelap juga sih. Di perjalanan pikiran saya tak
henti-hentinya memikirkan masaalah yang tengah kuhadapi. Berbagai rencana
timbul dalam benakku selama perjalanan kami malam itu. Dalam hati aku membatin
.. apakah konsekwensi yang akan diterima sekolah jika tidak mengirim data PMP
ini..
Baiklah saya akan meneruskan lagi cerita ini. Sekitar
beberapa menit kemudian saya sudah tidak tahu lagi sudah jam berapa saat itu
karena saya memang sengaja tidak membawa ponsel android takutnya dicuri orang
lagi ( itu masaalah lain ), tibalah kami di kota Ampana. Tepat didepan rumah
orang yang kami tuju. Si pak guru temanku ini langsung turun dari mobil. Dan
segera menanyakan apakah orang yang kami cari berada ditempat itu. Walhasil
ternyata beliau sedang keluar. Ditanyalah nomor HP nya yang aktif dan setelah
dapat pak guru langsung tanpa basa basi lagi menelpon dan aktif. Samar samar
saya mendengar katanya beliau ada di kampung pece. Setelah mendengar telepon
dan tau dimana orang yang kami perlu pada masa kritis itu, langsung saja pak guru
memerintahkan sopirnya untuk segera tancap gas menuju tempat menurut keterangan
orang yang ditelepon barusan. Kalau melihat si pak guruini, saya bingung ada
perasaan menggelitik sebenarnya dengan apa yang kami jalani mala mini saya
merasa sedikit lucu melihat perilaku beliau yang sudah seperti orang yang
dilanda kepanikan yang sangat. Tapi disisi lain saya juga memikirkan tentang
aplikasi PMP yang bermasaalah ini.
Singkat cerita tibalah kami di tempat tersebut dan ooh ..
rupanya ada banyak orang ditempat itu ( belum terlalu banyak juga sih ). Cek
per cek ternyata lagi nobar rupanya mereka akan menonton siaran langsung antara
Barcelona dan kurang jelas apa yang akan jadi lawannya. Pak guru langsung
mengutarakan masaalahnya yang kini jadi masaalah kami satu sekolah SDA mire.
Dan mulailah si bos PMP mengotak atik laptop yang baru saja disodorkan
padanya.sambil memegang janggutnya yang sedikit terurai kebawah, langsung
berkata .. ooh masaalahnya disini, komite masih ada dua orang bersangkutan yang
masih belum terisi, cepat selesaikan setelah itu isi pengawas sekolahnya. Pak guru menginstruksikan padaku mengeluarkan
laptop yang ada padaku untuk dikonekkan dengan laptopnya melalui hotspot. Saya
pun reflek mengambil laptop lalu melakukan apa yang disuruh. Mmmh … lama juga
kami ditempat itu. Pak supir mondar mandir ( mungkin gelisah atau apa ) yang
pasti dia sangat bosan saat itu. Sekitar satu jam an, selesailah kami mengisi
kuisionernya dan tibalah saat paling menegangkan yaitu proses pengiriman data
PMP yang telah selesai kami kerjakan itu. Sangat tidak kami harapkan proses
pengirimannya sangat lama. Beberapa kali aplikasi PMP direstart dan hasilnya
tetap sangat lama saat proses pra pengirimannya. Saya geleng geleng kepala
menyaksikan drama kehidupan malam itu. Karena sudah bosan dengan keadaan yang
itu itu saja saya berinisiatif mengatakan kepada rekan kerja saya si pak guru
bagaimana kalau mengirimnya di Telkom Ampana saja. Permintaanku langsung
ditnggapinya dan kami segera berpamitan kepada bos PMP nya bahwa kami akan
melakukan pengiriman ditempat lain saja.
Setelah berpamitan dengan sopan ( tidak juga terlalu
sopan sih, karena waktu iti kaki saya sebelahnya sudah dalam mobil saking
paniknya ).kami pun bergegas ke Telkom Ampana, dan setibanya disana langsung
beli voucer 5 ribu guna proses masuk wifi.idnya. setelah dapat sms voucer
balasan langsung kutuntun temanku sipak guru memmbuka browsernya ( dalam hal
ini Chrome ) lalu memasukkan beberapa digit nomor sms dalam hp anroid miliknya
di halaman awal landing page wifi.id. setelah dia masuk, kusuruh dia membuka
aplikasi PMP nya yang akan segera dikirim itu. Lama juga baru keluar aplikasi
yang dikliknya maklum pengaturan windows 10 yang lemot sangat memakan waktu dan
kesabaran si pemilik laptop Setelah terbuka langsung menuju tombol kirim data.
Pada awalnya kami tidak menemukan masaalah yang berarti tapi ketika proses
pengiriman aplikasi PMP sudah mencapai 99 koma sekian sekian, disinalah terjadi
lagi hal yang sangat tidak kami inginkan. Aplikasi antivirus bytefence menggagalkan
operasi yang sedang berlangsung. Muka kami tiba-tiba pucat menerima kenyataan
pada detik itu. Pas dilihat PMP nya, semua pengisian terlihat 0%. Baik saya
maupun pak guru sangat terperanjat ketika itu.
Tanpa dikomando, saya langsung mencari biang keladi yang
telah menggagalkan semua ini dan tidak lain adalah antivirus bytefence. Segera
kucari dimana lokasi antivirus satu ini. Lama juga saya mencarinya mula-mula
kucari distart menu windows 10 dan tidak ada dia disana jalan satu satunya saya
menuju ke program file langsung dan disana kutemukan uninstall bytefence dan
berhasil bytefence berhasil kumusnahkan dari dunia ini ( maksudnya laptopnya
pak guru ).setelah itu langsung kucoba membuka sendiri PMP nya dan kembali
mencoba mengirimnya. Lagi lagi saya harus menerima kenyataan sekali lagi, PMP
tetap tidak bisa dikirim terkirim maksudnya. Akhirnya, saya juga tidak tau apa
yang telah dikerjakan oleh pakguru, proses pengiriman PMP kini sudah berjalan
normal kembali. Entah apa yang di otak atik dalam laptopnya itu. Perkiraan saya
jam saat itu menunjukkan pukul setengah 12 pengiriman PMP nya selesai.
Alhamdulillah kuucapkan dalam hati kecilku, akhirnya membuahkan hasil juga
perjuangan ( kami ) malam ini.
Komentar
Posting Komentar
silahkan berikan komentar, kritik, saran, serta masukan-masukan yang sifatnya membangun. dengan demikian secara tidak langsung anda telah memberikan saya kesempatan untuk terus berkarya melalui tulisan-tulisan yang bermanfaat kedepannya.